Mustahil seekor Kucing mempunyai sayap !….sebagai manusia normal, kita pun tentu menyetujui hal tersebut. Tetapi sepertinya kita harus menarik kembali kata-kata tersebut. Karena seekor kucing di Cina mempunyai sepasang sayap dipunggungnya
Seorang Nenek bernama Feng yang tinggal di Kota Xianyang, Propinsi Shaanxi,
Cina, mempunyai seekor kucing jantan yang istimewa.
kucing tersebut mempunyai sepasang sayap yang ditumbuhi rambut di punggungnya. layaknya sayap burung, bila diraba terasa ada tulang di dalam sayap tersebut. Masing-masing sayap mempunyai panjang sekitar 10 cm
“Pada awalnya terbentuk dua gumpalan di punggung, kemudian tumbuh dengan cepat dan membentuk sepasang sayap dalam waktu satu bulan”, nenek Feng menjelaskan.
Menurutnya, sayap tersebut mulai muncul setelah kucingnya digoda oleh kucing betina. 1 bulan sebelumnya banyak kucing betina yang sedang birahi menggoda kucing miliknya dan tidak lama kemudian tumbuhlah sayapnya.
Menurut para ahli, fenomena ini terjadi semata-mata karena mutasi gen. Tumbuhnya sayap tidak menyebabkan kucing kesulitan menjalani kehidupan normalnya.
Kucing Bersayap : Sejarah & penyebab
Pada tahun 2004, di Bukreyevk (sekitar Kursk), Russia bagian tengah, seekor kucing bersayap dibunuh oleh penduduk setempat yang percaya takhayul. Menurut harian lokal (Komsomolskaya Pravda), kucing tersebut ditenggelamkan karena dianggap sebagai utusan iblis.
Pada tahun 1998, seekor kucing hitam bersayap ditemukan di Northwood, Middlesex. Sayapnya terletak sekitar 2-3 inci dari tulang belikat dengan lebar sekitar 4 inci, tebal 1 inci dan panjang 8 inci (sekitar 20 cm). Sepasang sayap tersebut telihat mengepak ketika kucing berlari.
Catatan Sejarah
Sekitar 138 kasus kucing bersayap pernah tercatat dalam sejarah. Sayangnya hanya 28 kasus yang terdokumentasi.
Laporan awal mengenai kucing bersayap yang pernah tercatat, terjadi bulan juni 1842, dilaporkan oleh Henry David Thoreau di daerah pertanian sekitar Lincoln.
1868 (India). Penduduk lokal menyebutnya “pankha billi” (kucing bersayap). Kucing tersebut ditembak oleh Mr. Alexander Gibson kemudian kulitnya yang dikeringkan tersebut diukur mempunyai panjang 44 cm dan dipamerkan di pertemuan komunitas Bombay.
Pada tanggal 26 Juni 1897 seekor kucing bersayap dilaporkan ditemukan di Matlock, Derbyshire. Harian setempat menggambarkan kucing tersebut sebagai kucing jantan besar berwarna tortoishell (tortie). Sepasang sayapnya muncul dari kedua sisi di daerah tulang rusuk ke empat. Jika laporan tersebut benar, berarti kucing tersebut termasuk “mahluk langka”. Langka karena sayapnya, juga karena jarangnya kucing warna tortoishell (tortie) yang berjenis kelamin jantan.
Pada tahun 1899, majalah Strand, London melaporkan adanya kucing bersayap milik seorang wanita yang tinggal di daerah Wiveliscombe, Somerset, England. Kucing tersebut terlihat normal kecuali ada sepasang sayap yang menonjol.
Kucing-kucing bersayap ini juga dilaporkan pada tahun 1933, 1934 di Inggris, 1936 di skotlandia, 1939 di Inggris, 1942 di Middlesex, 1949 di swedia, 1950 di Nottinghamshire dan di Madrid (dikenal sebagai “angolina”), 1959 di Virginia Barat, 1966 di Kanada, 1970 di Conecticut dan 1975 di manchester.
Pada beberapa kejadian, dilaporkan sayap tersebut tumbuh pada musim dingin dan lepas/tanggal pada musim semi.
Penyebab Kucing bersayap
Dari berbagai laporan mengenai kucing bersayap, diperkirakan sayap pada kucing tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal :
1. Bulu rontok yang menggumpal. Pada beberapa laporan menyatakan, saat musim dingin sayap muncul pada kucing yang berbulu panjang, kemudian sayap kucing tersebut lepas pada musim semi. Sebagian besar bentuk yang menyerupai sayap tersebut adalah bulu rontok yang menggumpal (gimbal). Sebagian besar Laporan kucing bersayap sekitar tahun 1900-an diduga diakibatkan “bulu gimbal” ini. Pada saat itu kebiasaan grooming kucing berbulu panjang belum ada dan peralatan grooming belum secanggih saat ini
2. Cacat lahir. Beberapa kasus kucing bersayap yang tercatat dalam sejarah diduga merupakan hasil dari cacat lahir ini. Satu dokumentasi menunjukkan adanya kembar siam (conjoined twin) dengan kaki kembaran yang satu lagi muncul di daerah punggung.
3. Feline Cutaneous Asthenia (FCA) adalah suatu penyakit keturunan yang menyebabkan kulit menjadi sangat elastis dan mudah robek/terluka. Elastisitas kulit yang belebihan ini juga dapat terjadi pada anjing dan manusia. Sejarah mencatat Jim Morris sang “Manusia Karet” dari India yang dapat menarik kulit sampai 44 cm dari tubuhnya. Kucing dengan FCA mempunyai kulit sensitif yang mudah luka dan robek. Menurut beberapa orang, kemungkinan besar “sayap” yang muncul di daerah punggung kucing adalah sobekan/luka di kulit yang masih tertutup bulu.
0 komentar:
Posting Komentar